16 Desember 2015.
Aku ingin melanjutkan ceritaku tentang diatas jejak kaki Soekarno....
Aku sangat tersentuh dengan peristiwa itu yang menceritakan bagaimana Pak Karno dan Ibu Inggit berjalan kaki selama 4 hari 4 malam dari Bengkulu ke Padang,tidak mudah menempuh perjalanan yang kala itu didaerah ini masih berupa hutan lebat dan sangat menyeramkan,banyak binatang buas dan berbahaya ; harimau,ular,beruang dan binatang lainnya benar-benar mengerikan ! . Disitu diceritakan bagaimana semangat dan perjuangan Pak Karno untuk kembali ke Jakarta agar bisa meneriakkan semangat kemerdekaan kepada semua lapisan masyarakat Indonesia. Disitu diceritakan juga bagaimana kaki beliau dan Bu Inggit sampai bengkak dan berdarah-darah dikarenakan lama dan sulitnya medan yang ditempuh.Tidak dapat aku bayangkan peristiwa itu.Betapa perih dan sakitnya menempuh perjalanan selama itu,betapa berat dan sulitnya berjalan ditengah hutan rimba belantara.Aku saja yang telah sering berjalan kaki dihutan dan ‘hanya’ beberapa jam saja masih merasa sangat tersiksa.Nafas yang serasa hendak lepas dari badan,tak peduli hujan dan panas,jalan yang terjal mendaki dan menurun…sudah sering kami alami…,sangat,sangat tersiksa.Apalagi Bung Karno dan Bu Inggit kala itu ? .Aku tahu,semangat Bung Karno tak pernah padam dan tidak pernah mau menyerah bagaimanapun beratnya resiko dari sebuah keputusan yang beliau ambil.beliau ingin Indonesia segera merdeka….segera ! Tak ada kata lain yang selalu beliau ucapkan dan teriakkan …Merdeka ! harus segera merdeka…. tidak ada kata lain…Merdeka !...Merdeka atau…. mati !.
Begitulah teriakkan lantang Bung Karno.Ya….beliau tidak pernah menyerah,apapun yang menghalangi…dipenjara…..diasingkan… dibuang jauh ke pulau terpencil…tidak menjadikan hati beliau lemah.Tak ada kata menyerah….tak ada kata mundur….tak ada kata takut….takut hanya kepada Tuhan.
Dari mana semangat Bung Karno itu ? darimana datangnya keberanian yang tak tertandingi itu ? Ternyata jawabnya adalah dari bapak beliau yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya Diceritakan,pada waktu kelahiran beliau pada suatu pagi disaat fajar menyingsing…ya…ketika fajar menyingsing itulah beliau lahir. menurut kepercayaan orang Jawa bahwa orang yang dilahirkan di saat matahari terbit, nasibnya telah ditakdikan lebih dulu. Bersamaan dengan kelahirannya itulah menyingsing fajar dari suatu hari yang baru dan menyingsing pula fajar dari satu abad yang baru, karena Soekarno dilahirkan di tahun 1901. Rupanya kondisi yang mengawali Soekarno dengan semua awal baru menjadikan dia seolah telah ditakdirkan sebagai pembaru dalam suatu masa dalam kehidupannya.
Aku menyampaikan kepada peserta bahwa betapa dahsyatnya pengaruh sebuah mimpi dan impian.Bahwa impian dapat menjadikan keinginan menjadi kenyataan.Impian tidak hanya dapat merubah seseorang,bahkan bisa merubah dunia. ….
Kemudian aku bertanya kepada mereka ;
“ Siapa yang pernah punya mimpi ? “ ,kulihat peserta saling pandang.Salah seorang dari mereka kemudian berkata,
“ Saya pernah punya mimpi buk….”,kata salah seorang dari sebuah sudut yang kukenal dengan nama Pak Mikun.” Mimpi saya…anak-anak saya jadi sarjana,dan Alhamdulillah mimpi saya sekarang sudah terwujud buk….walau dengan susah payah…. “.
“ Oh Ya ? …” kataku tersenyum gembira, peserta yang lain ikut memperhatikan Pak Mikun.
“ Ya buk, saya sendiri rasanya ndak percaya…bisa menyekolahkan anak sampai sarjana…!”,kata Pak Mikun sambil tersenyum.Kami semua tersenyum.
“ Kenapa Pak Mikun punya mimpi seperti itu ? “,tanyaku ingin tahu lebih jauh.
“ Ya…..,saya rasa sekolah ataupun pendidikan itu penting buk….pendidikan itu salah satu kunci sukses dalam hidup…..saya mau anak saya jadi orang sukses buk….ndak seperti saya yang miskin dan bodoh,SD aja ndak tamat ….!”.Pak Mikun kemudian tertawa merasa agak malu.
“Alhamdulillah,….mimpi Pak Mikun akhirnya menjadi kenyataan….!”, kataku sambil memandang keseluruh anggota kelas.
“ Siapa lagi yang pernah punya mimpi ? “,tanyaku,kupandangi mereka semua.” Jangan takut bermimpi…mimpi itu gratis kok,nggak bayar !...” kataku bercanda,semua tertawa,seorang diantaranya mengangkat tangan ;
“ Saya ingin punya usaha buk…untuk menambah penghasilan ….karena kalau hanya berharap dari sawit rasanya sulit…ndak cukup ….! “.katanya sambil tersenyum.
“ Ya…bagus….yang penting…bapak ibu mulai sekarang jangan takut punya mimpi atau impian….”,kataku bermaksud akan menyudahi materiku yang selanjutnya akan dilanjutkan oleh Pak Pius dengan materi berikutnya.
“ Kebanyakan mimpi nanti jadi gila buk ! “ kata salah seorang peserta sambil tertawa.
“Akan jadi gila kalau kita hanya berangan-angan dan berhayal saja…tapi mimpi itu harus dibarengi dengan usaha dan ikhtiar …Insya Allah akan berhasil seperti Pak Mikun,paham ? .”, kataku menyudahi .” Ya buuuk…”.hampir serentak mereka menjawab.Aku kemudian mempersilahkan Pak Pius untuk melanjutkan ke materi berikut.
Hari ini sampai disini dulu,semoga masih ada hari esok untukku dan kita semua....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar